(Sequel) My Best Friend, My love #OneShoot

friend sequel

 

Tittle : My Best Friend, My Love

 

Author : JaemiJhe

 

Fb : Nur Ziannida

 

Main Cast :

Lee Donghae

 

Im Jaemi

 

Lee Jin Ki (Onew)

 

Other cast

 

 

Genre : romance , sad

 

Rating : 15+

 

Lenght : OneShoot

 

Note: Annyeong !!.. Ini adalah fanfiction pertamaku. Mohon sarannya. 

 

Disclaimer : FF ini punya Author.. jangan Copas !! It’s my Inspiration. Hehhhehe FF it’s Mine !! Don’t Bashing !! DON’t Read Silent !!

 

Recomendation Song :

 

SUJU – Storm

SUJU –  My only Girl.

 

Summary :

 

Keterlambatanku adalah sebuah hal sangat fatal untukku.

Maaf, menyakitimu terlalu dalam.

Aku mencintaimu.

_Cho Kyuhyun_

 

 

Sakit, itulah yang aku rasakan setiap saat bersamamu.

Mencintaimua apakah sesakit ini??

_Im Jaemi_

 

Apa yang harus aku lakukan??

Teman atau keegoisan??

_Onew_

 

 

————————————-HAPPY READING—————————

 

 

-Onew Pov-

 

Saat ini aku kuliah di Seoul Art Universitas. Aku mengambil jurusan Design Grafis semester tiga. Aku dan Jaemi mengambil jurusan yang sama namun berbeda semester. Sedangkan Donghae dia mengambil jurusan Modeling. Dia bilang dia ingin menjadi Aktor terkenal. Di kampus saja dia sudah terkenal. Ckckckck

Saat ini aku sedang duduk di bawah pohon maple. Musim gugur yang indah. Daun-daun yang mulai menguning dan berjatuhan di bumi. Angin sejuk yang ber hembus dengan sejuknya yang menerpa kullit ku.

Mataku tertuju pada seorang pria yang sedang sedikit berlari ke arahku.

“Hyung,” Panggilnya saat dia sudah dekat dengan ku.

“Waeyo Donghae-ya??” Tanyaku.

“Apa kau tahu dimana Jaemi?? Sejak tadi aku mencarinya, namun aku tidak melihat dia hyung,” Ujarnya lalu duduk di sebelahku.

“Mollayo, aku sejak tadi hanya di sini saja,”

“Hmm hyung, apa kau mau jujur padaku??” Tanyanya dan dia memperhatikan wajahku. Sepertinya Serius.

“ Ne waeyo?? Sepertinya serius sekali eoh,”

“Ne ini memang serius hyung. Sebenarnya aku sudah tahu sejak lama. Dan aku tahu jika kau itu mencintai Jaemi, “ Ucapnya  memandang wajahku secara dingin. Terkejut?? Tentu saja aku terkejut atas pertanyaan yang dia lontarkan.

“Kyyaa apa maksudmu??” Tanyaku balik dengan sedikit gugup. Dia sedikit tersenyum licik padaku. Aku tidak tahu apa maksudnya.

“Jangan berbohong padaku hyung. Aku sudah tahu semuanya. Jangan kau kira aku tidak memperhatikan gerak-gerikmu kepada Jaemi. Dan sorotan mata yang mengartikan kau mencintainya hyung,” Jelasnya panjang lebar. Aku menatapnya. Dan aku tidak menyangka jika semua apa yang aku lakukan kepada Jaemi di perhatikan oleh Donghae.

“Satu lagi hyung, Aku tidak akan melepaskan Jaemi dari hidupku. Aku sangat mencintainya melebihi yang kau tahu hyung,” Jujurnya. Aku hanya dapat diam seribu bahasa. Bingung untuk mengatakan apa yang harus aku katakan.

Sungguh,walau Jaemi sudah menjalani hubungan dengan Donghae sekitar  dua tahun,tetap saja aku masih berharap jika Jaemi dapat menjadi milikku.

“Donghae oppa, Onew Oppa” Teriak seorang yeoja. Aku dan Donghae yang merasa namanya di panggil langsung menolehkan kepala ke sumber suara tersebut. Terlihat seorang yeoja yang melambaikan tangannya ke atas, senyuman manisnya yang selalu membuat aku susah untuk melepaskan dia. Siapa lagi kalau bukan Jaemi. Dia sedikit berlari menuju aku dan Donghae.

“Bersikap biasa sajalah hyung,” Ucap Donghae di telingaku.

Jaemi yang tiba langsung duduk di depan kami. Di tersenyum lebar kearah kami. Matanya yang indah, suaranya yang khas,wangi tubuhnya yang memabukkan. Itulah Jaemi yeoja yang aku cintai. Namun bagiku susah untuk mendapatkannya, karena dia sudah dimiliki orang lain.

“Kyaa Onew oppa. Kenapa kau melamun eoh??” Tanyanya yang membuyarkan lamunanku.

“Hehhehe anioo, gwaenchana,” Ucapku menatapnya dan memperlihatkan senyuman terbaik ku.

“Hmmm,” Ujarnya singkat. Dan hanya menganggukkan kepalanya.

“Chagiya apa kau sudah makan ??” Tanya Donghae yang memegang pipi Jaemi dan memalingkan wajah Jaemi dari hadapanku. Aku tahu maksud dia seperti itu apa. Ingin membuatku cemburu,mungkin.

“Hahahahhatidak biasanya kau oppa memanggil aku dengan sebutan chagiya eoh??” Tanya Jaemi yang tertawa. Terlihat Donghae yang mendengus kesal atas pernyataan Jaemi.

Cupp…

 

“Kyaaa Donghae oppa.. apa yang kau lakukan. Kau bilang tidak boleh ada yang tahu hubungan kita??” Ujar Jaemi sedikit kesal dengan kelakuan Donghae.

Yah Donghae telah mencium Jaemi di depan mataku. Saat Donghae menciumnya sudut matanya mengarah padaku. Aku tahu apa maksudnya itu. Aku diam  bergeming. Rasanya ingin pergi dari tempat ini saat ini juga. Tapi itu tidak mungkin, karena itu akan membenarkan tuduhan Donghae padaku. Walaupun itu adalah sebuah fakta.

Walau hatiku sakit, tetapi aku ingin persahabatan kita takkan pernah berakhir. Aku hanya dapat mengekspriskan wajahku tanpa ada rasa cemburu.

Aku lihat Jaemi yang terus menerus berbicara kepada Donghae. Memang Donghae dan Jaemi merahasiakan status hubungan mereka untuk memperlancar tugas mereka sebagai mahasiswi. Sebenarnya Donghae yang meminta agar status hubungannya dengan Jaemi di rahasiakan. Pada saat SMA pun sama seperti itu, merahasiakan ‘status’ hubungan mereka berdua. Entahlah aku tidak mengerti jalan pikirnya.

Aku hanya dapat tersenyum kecut atas apa yang aku lihat saat ini. Kebahagian Jaemi adalah kebahagian aku juga. Entah sampai kapan aku akan tetap mencintainya.

……………………………

-Jaemi Pov-

 

Malam ini sungguh membosankan. Eomma dan Appa yang selalu sibuk bekerja. Dari tadi aku hanya mengganti chanel-chanel tv. Aku bingung untuk menonton apa. Tidak ada yang asik.

Aku lirik jam yang ada di meja sebelahku. Masih jam delapan malam lebih baik aku ke rumah Donghae oppa.

……………………………………..

Aku jalankan mobilku menuju rumah Donghae oppa. Aku sangat tahu jika jam-jam seperti ini dia tidak akan kemana-mana. Udara dingin di luar mobil dapat di lihat dari kaca mobilku yang berembun.

Sekitar jarak sepuluh meter, aku hentikan mobilku. Dapat aku lihat mobil Donghae oppa yang keluar dari rumahnya.

Dengan rasa penasaran, aku mulai mengikuti mobil Donghae oppa pergi. Entah  kemana dia pergi aku masih membuntutinya. Hingga dai memakirkan mobilnya di sebelah sebuah club malam??.

Dan dia memasuki club malam tersebut. Berbagai pertanyaan masuk dalam otakku ini. Untuk apa dia datang ke tempat seperti itu?? Karena setahuku dia tidak suka datang ke tempat-tempat yang seperti itu.

Rasa penasaran dan ke ingin tahuanku. Aku pun memakirkan mobilku agak jauh dari mobil Donghae oppa.

Aku berjalan memasuki club malam tersebut. Suara dentuman musik yang keras sangat ku dengar di telingaku. Mataku yang mengedarkan pandangan mencari sosok Donghae oppa. Hingga aku temukan sosoknya di pojokan duduk di sebuah sofa dengan seorang YEOJA. Yeoja itu adalah Kim Yoon Ri, mantan yeojachingunya dulu. Dan aku masih mengingat itu

Aku ber inisiatif untuk menghampiri mereka. Namun aku urungkan niatku itu saat mereka berdua melakukan sebuah adegan yang membuat hatiku teriris. Mereka BERCIUMAN DI DEPAN MATAKU,walau mereka tak menyadarinya kehadiranku.

Sesak melihat sebuah adegan yang membuat hatiku sakit. Menatap adegan ittu dengan air mata yang  sudah pelupuk mata. Menahan tangis dan sakit yang aku rasakan.

Aku yang diam terpaku melihat adegan itu hanya dapat mengeluarkan air mataku. Aku pegang dadaku yang sakit. Sungguh Donghae oppa benar-benar menikmatinya.

Dengan sekuat tenaga aku langkahkan kakiku menuju parkiran mobil. Hanya ada satu nama yang dapat metenangkanku saat ini. Onew Oppa.

………………………..

-Donghae Pov-

Aku lepaskan ciuman ku pada Yoon Ri. Entah mengapa aku merasakan sosok Jaemi yang berada di tempat ini sekarang. Aku edarkan pandanganku ke seluruh sudut ruangan. Namun tidak ku temukkan sosoknya di club malam ini.

“Oppa aku tahu, kau masih mencintaiku,” Ucap Yoon Ri manja. Aku tatap matanya dengan tajam.

“Anioo, aku tidak mencintaimu. Aku hanya mencintai yeojachinguku saja. Arrasheo !!” Kataku sedikit membentaknya. Aku lihat matanya yang mulai berkaca-kaca. Namun tak ku hiraukan. Mataku memandang lurus kedepan dengan tatapan yang kosong.

Hatiku gundah. Kenapa dengan bodohnya aku dapat berciuman dengan yeoja lain selain Jaemi. Sungguh aku sangat bersalah saat ini. Merasa jika diriku ini sangatlah bodoh.

“Tapi kau menerima saat aku menciummu oppa,” Rajuknya lagi. Aisshh yeoja ini benar-benar membuatku jengkel.

“Kyaaa kau yang menarik jaket ku hingga aku tak sengaja menciummu eohh??”Geramku

“Ta.. tapi..” Aku tak ingin mendengarkannya lagi. Aku beranjak dari tempat duduk ku. Jika aku tetap disini dapat membuatku gila.

“Kyaaa oppa” Dia memegang pergelangan tanganku. Namun aku hentakkan tanganku dan terlepas dari genggamannya. Aku tatap lagi matanya.

“Aku benar-benar mencintai yeojachinguku itu. Aku yakin kau akan mendapatkan namja yang lebih baik daripada aku. Lupakan aku, carilah namja lain. Okey” Ucapku selembut mungkin. Dan aku pun tersenyum padanya. Aku lihat dia hanya memanggutkan kepalanya tanda bahwa dia mengerti.

Aku menyesal menghampirinya disini. Jika tidak aku menghampirinya, bisa-bisa tidak akan menyelesaikan masalah ini. Aku memang kesini untuk menyelesaikan masalah dengan manta yeoja chinguku ini.

Aku memang tidak ingin menyebutkan siapa yeojachinguku itu. Aku ingin semau berjalan seperti normal saja. Apalagi Yoon Ri satu universitas dengan aku dan Jaemi.

………………………………………

-Author Pov-

Tok.. tok… tok..

 

 

Terdengar suara ketukan pintu di salah satu apartemen seorang namja.

“Ne tunggu sebentar,” Ucap namja itu sembari jalan menuju pintu apartemennya. Namja itupun mulai membukakan pintunya dengan wajah terkejut dengan siapa yang datang.

“Jaemi-ya kenapa kau datang malam-malam seperti ini??” Tanya Onew kepada Jaemi yang hanya dapat menunduk. Jaemi yang hanya diam bergeming membuat Onew sangat khawatir atas keadaanya.

“Yasudah ayo kau masuk dulu. Aku tahu kamu pasti ada masalah,.” Jaemi pun mulai masuk ke aparterment milik Onew yang hanya mengikuti langkah jaemi.

Jaemi duduk di sebuah sofa yang terdapat di ruang tv. Onew pun ikut duduk di sebelah Jaemi. Onew dan Jaemi hanya dapat diam. Onew yang terus menerus melihat wajah Jaemi hanya dari samping. Terlihat Jaemi yang mulai mengeluarkan air matanya.

“Oppa, aku melihatnya sedang berciuman dengan yeoja lain,” Ucapnya di tengah isakannya.

“Ahh kenapa bisa?? Apa maksud dia melakukan itu??” Tanya Onew kaget. Padahal selama pacaran setahu Onew hubungan mereka baik-baik saja,walau sedikit pertengkaran tapi tidak serius seperti ini.

“Ne aku tidak tahu apa maksud dari semua ini oppa. Aku sungguh tidak kuat,” Ujar Jaemi menatap wajah Onew.

Jaemi pun mulai menceritakan semua yang dia alami malam ini. Air mata yang terus menerus Jaemi keluarkan saat menceritakan masalahanya.Onew yang masih setia mendengar apa yang di ceritakan oleh Jaemi.

“Apa kau sudah meminta penjelasan padanya??” Jaemi hanya menggelengkan kepalanya atas pertanyaan Onew kepadanya.

“Wae??”

“Aku hanya ingin sendiri oppa. Sekarang aku tahu kenapa dia tidak ingin memberitahu kepada yang lain jika aku dan dia berhubungan sepasang kekasih. dia masih ingin bebeas seperti dulu oppa, tanpa adanya hubungan kekasih antara diriku dan hanya sahabat yang dia pilih,” Ujar Jaemi dengan tangisan yang semakin deras.

Onew yang melihat yeoja dia cintainya menangis merasa hatinya miris dan sakit.

“Aku ingin menenangkan hatiku dulu oppa. Selama tiga hari aku akan ke Busan ke rumah pamanku. Dan selama tiga hari setahuku Donghae oppa akan ada sebuah pemotretan di pulau Jeju.” Ujar Jaemi sambil mengusap air matanya sendiri pada wajahnya.

Onew mulai mendekapkan tubuh Jaemi ke tubuhnya. Jaemi yang menangis di bahu Onew mengeluarkan semua kesedihan di hatinya.

……………………………

Three days later….

-Donghae Pov-

Hari ini aku mulai masuk kuliah lagi, setelah tiga hari aku melakukan sebuah pemotretan di pulau Jeju. Aku sangat merindukan yeojachinguku itu. Tapi selama tiga hari ini dia tidak pernah menghubungi ku. Padahal dia sering sekali menghubungi ku. Sungguh aneh. Akupun juga berusaha untuk menghubunginya,namun tidak pernah dia angkat,walau hp nya itu selalu aktif.

Aku terus melangkahkan kaki menuju kantin. Dan aku lihat ada Onew hyung yang sedang meminum capuccino hangatnya. Dengan semangat aku mulai mengahampirinya.

“Kyaa hyung apa kabar kau?? Aku sangat merindukannmu,” Ujarku seasik mungkin. Dan duduk di bangku kosong yang ada di depannya. Namun tanggapan Onew hyung hanya diam dan menatap ku dengan tatapan dingin. Aku sungguh bingung dengannya.

“Waeyo hyung?? Kenapa kau melihatku seperti itu eoh??” Tanyaku. Namun dia hanya menunjukkan seringai licik dari bibirnya. Aku kerutkan dahiku. Aku tidak tahu kenapa dia seperti ini, tidak biasanya.

“Cihhh aku tidak akan membiarkan namja sepertimu hidup berdampingan dengan Jaemi. Jika kau masih menyakitinya, aku tidak akan segan-segan untuk merebutnya darimu. Ingat itu !!” Ucapannya yang tegas dan sorotan matanya yang sangat tajam. Aku tidak pernah melihat dia seperti itu.

Setelah mengucapkan perkataan itu dia mulai beranjak pergi dari tempat duduknya. Namun aku tahan lengannya. Dan wajah kami yang saling berhadapan. Matanya yang sipit menjadi sedikit menyeramkan. Aku masih bingung dengan kalimat yang dia lontarkan.

“Apa maksudmu hyung?? Aku tidak mengerti.”

“Hahahaha pikirkan baik-baik Donghae-ssi. Aku sudah cukup mengalah dan merelakannya demi cintanya kepadamu. Tapi untuk kali ini aku tidak akan segan-segan merbutnya,” Ujarnya dan menggertakkan tangannya. Dan pergi meninggalkanku. Aku masih diam terpaku dan memutar otakku apa yang dia maksud. Namun jawabannya tidak kutemui. Aku masih bingung dengan ucapannya itu.

……………………………

Sudah hampir dua hari sejak kejadian di kantin waktu itu, aku dan Onew hyung seperti orang asing yang tidak pernah bertemu dan tidak pernah mengenal satu sama lain. Aku yang selalu mencoba bersikap ramah padanya. Namun dia menatap ku dengan sangat dingin dan tidak ada senyuman yang mengembang darinya.

Dan hampir lima hari aku tidak berhubungan dengan Jaemi yeojachinguku. Aku tidak tahu bagaimana keadaannya?? Dan apa yang sedang dia lakukan selama lima hari ini?? Hatiku yang selalu dicercar kata rindu untuknya. Aku sungguh merindukannya. Semua yang ada pada dirinya aku sangat merindukannya.

Aku takut jika kejadian pada saat SMA dulu itu terjadi lagi. Pada saat itu dia meninggalkanku. Aku hampir gila dibuatnya. Aku tidak ingin dia meninggalkanku lagi.

Aku tidak tahu dimana dia sekarang. Dia pergi tanpa alasan yang pasti.

Aku sungguh tidak ada waktu untuk pergi ke rumahnya karena tugasku yang menumpuk dan aku hanya dapat menghubunginya lewat telfon ataupun sms walau tidak ada balasan sama sekali darinya.

………………………..

Saat ini aku sedang duduk dibawa pohon maple yang rindang. Tempat yang biasa dimana Jaemi, Onew hyung dan aku selalu berkumpul bersama. Sangat sunyi dan tidak seperti biasanya yang selalu ramai dengan suara-suara canda tawa kami. Itu bagaikan sebuah masa lalu yang terkubur dalam.

Aku berdiri dan mulai ku langkahkan kakiku menuju kantin Kampus. Mulai terdengar suara-suara bising yang kudengar. Teriakan-teriakan yeoja yang memanggil-manggil namaku. Namun tak ku hiraukan panggilan itu. Aku terus berjalan dengan tatapan kosong. Aku sungguh tidak bersemangat saat ini sejak menghilangnya Jaemi.

Langkahku berhenti saat melihat seorang Jaemi yang duduk di bangku kantin sedang tertawa lepas dengan sangat bahagianya. Tanpa sadar aku berlari kearahnya. Aku peluk tubuhnya yang sangat kurindukan. Aku tersenyum tanpa henti-hentinya dalam pelukanku. Namun tidak ada tanggapan darinya.

Hingga perlahan aku mulai melonggarkan pelukanku. Aku sentuh kedua pipnya. Aku terus menyuggingkan senyumanku. Tubuhku saat ini sedikit membungkuk agar sejajar dengan wajah manisnya.

Tapi hatiku begitu miris saat dia menatapku yang mengartikan sebuah kebencian yang mendalam. Tapi aku tidak pedulikan tatapan itu dan aku tetap tersenyum melihat wajahnya.

“Kyaa kau kemana saja ohh?? Selama lima hari tidak memberiku kabar. Semua panggilanku dan pesan singkatku tidak kau balas?? Ada apa denganmu??” Ucapku sedikit manja. Dia tidak merespon apapun atas perkataanku. Dengan perlahan dia memegang tanganku yang berada di pipinya dan menjauhkan tanganku itu dari pipnya itu. Dan melepaskan tangannya dari tanganku begitu saja.

Dia berdiri dan melirik kearah belakang tubuhku.

“Kajja Onew oppa” Ujarnya dingin. Aku baru menyadari jika ada Onew hyung dia antara kami. Jadi Jaemi tertawa lepas dengan Onew hyung tadi, sedangkan denganku dia langsung merubah ekspresi wajahnya 360 derajat.

Sebenarnya apa yang terjadi??? Kenapa semua berubah seperti ini?? Aku hanya dapat melihat tubuh mereka yang semakin hilang dari penglihatanku.

Aku harus mengetahui apa yang sebenarnya yang terjadi. Apapun itu aku harus mengetahui semuanya.

…………………………………..

-Author Pov-

Terlihat Donghae yang menunggu Jaemi di ruang TV di rumah Jaemi. Walaupun mereka sebagai sepasang kekasih Donghae mengetahui kode kunci rumah Jaemi. Terlihat wajah Donghae yang gundah menunggu kedatangan Jaemi. Bagaimana tidak sekarang adalah pukul sebelas malam dan Jaemi belum pulang. Selang beberapa menit terdengar suara  seperti ada seseorang yang menekan kode pintu rumah.

Jaemi yang terkejut melihat sosok Donghae ada di dalam rumahnya dan menatap wajah Donghae tajam. Namun di hiraukannya sosok Donghae yang menatapnya itu.

“Kenapa seperti ini??” TanyaDonghae lembut saat Jaemi ingin menuju kamarnya. Langkah Jaemi terhenti atas pertanyaan Donghae. Di tatapnya lagi wajah Donghae tanpa ekspresi.

“Sudahlah, aku ingin istirahat kau pulang saja Donghae-ssi,” Ujar Jaemi dengan malas. Sebelum Jaemi beranjak pergi, tangan panjang Donghae sudah memegang erat lengang Jaemi.

Di tariknya tangan Jaemi hingga berhadapan dengan Donghae. Di ciuminya bibir Jami dengan kasar. Jaemi yang berusah memberontak, namun kalah dengan Donghae yang seorang namja.

Dengan sengaja Jaemi menggigit bibir bawah Donghae. Donghae yang mengerang kesakitan dan memegang  bibirnya. Melihat tangannya yang terlepas dari pegangan Donghae membuat Jaemi mendorong Donghae, hingga jatuh ke sofa yang ada di ruang tv.

Dengan sebisa mungkin Jaemi berlari menuju kamarnya. Donghae yang berusaha mengejar Jaemi yang berlari ke kamar, namun terlambat karena Jaemi sudah masuk dan mengunci kamarnya.

DDUUUKKKK…..

 

DDDUUUKKKKK…..

 

 

“Kyyaaa chagiya,aku mohon buka pintunya dan berikan penjelasan kenapa kau berubah. Sungguh aku tak tahan jika kau seperti ini terus,” Teriak Donghae dan memukul pintu kamar Jaemi.

…………………………………………

-Jaemi Pov-

Aku dengar Donghae oppa yang memukul pintu kamar ku. Dan terus menerus menyuruhku untuk keluar kamar dan memperbaiki masalah yang sedang kita alami.

Saat ini aku hanya dapat meringkuk di atas tempat tidurku dan menangis. Rasanya aku tidak ingin mendengar suaranya lagi, melihat wajahnya, dan tidak ingin mengetahui semua tentang hidupnya.

“Kumohon chagiya,berikan aku satu kesempatan lagi. Aku akan merubah semuanya dengan apa yang kau inginkan. Walau saat ini aku tidak tahu apa salahku yang membuatmu menjadi seperti ini.” Teriaknya lagi dengan sedikit parau. Aku yakin saat ini dia juga sedang menangis.

DDUUKKK…

DDDUKKK…

Terdengar lagi suara pukulan pintu itu.

“Sungguh chagiya maafkan aku. Walau aku tidak tahu kenapa seperti ini. Apapun salahku ku mohon maafkan aku. Aku akan tetap disini sampai kau mau memaafkanmu” ujarnya teriak.

“Pergilah!!! Aku tidak akan mendengarkan penjelasnmu. Aku sudah melihat semuanya dengan mata kepalaku sendiri,” Teriakku tak kalah keras darinya.

“Apa yang kau lihat eoh?? Tolong jelaskan padaku agar aku dapat menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Aku mohon,  kau jangan diamkan aku seperti ini. Terlalu menyakitkan chagiya,” Teriaknya diiringi oleh setiap isakkannya.

Aku hanya diam tidak menjawab apa yang dia lontarkan padaku. Mataku terlalu untuk membuka mataku karena tangisanku yang tak kunjung berhenti. Suara pukulan pintu dan teriakkannya mulai tidak terdengar. Entahlah,aku tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang.

Dengan mata yang berat, aku mulai membaringkan tubuhku dan menjalani mimpi dalam tidurku.

………………………………..

Hari ini jadwal kuliahku adalah siang hari. Pagi ini aku putuskan aku ingin lari pagi untuk merilexkan semua tubuhku.

Suara bising di dapur sangat terdengar sampai ke kamarku. Dari semalam sampai sekarang aku tidak keluar kamar. Untung saja kamar mandiku ada di dalam kamarku. Jadi tidak perlu keluar kamar jika aku ingin kemar mandi. Dan tentu saja tidak bertemu dengannya itu.

Aku buka pintu kamarku. Aku berjalan keluar kamarku. Baju putih polos, celana training yang panjang, dan handuk kecil yang yang melingkar dileherku.

“Chagiya, kau sudah keluar?? Kajja,aku sudah membutkanmu sarapan, kita makan bersama,” Ujarnya menarik tanganku saat aku melewati dapur. Namun aku hentakan tangannya yang memegang tanganku.

“Aku ingin lari pagi, kau makan saja sendiri. Jika sudah selesai sarapan kau pulanglah Donghae-ssi !!” Ujarku cuek dan berjalan menuju pintu apartemenku.

…………………………………

-Donghae Pov-

 

Aku tatap punggung Jaemi yang mulai menghilang dibalik pintu. Aku sungguh pusing dengan sikapnya sekarang. Entah apa yang membuat dia menjadi berubah. Dan lebih parahnya lagi,dia tidak memanggil ku dengan sebutan ‘oppa’. Aku yakin, pasti ada sebuah kesalahan yang besar hingga dia seperti itu terhadap ku. Tapi sungguh aku tidak mengetahui apa kesalahan itu.

Aisshhh aku memang pabo.

Dddddrrrrrtttt….

 

Ddddrrrrttttt……..

 

 

Terasa getaran handphone yang berada di saku celanaku. Aku ambil handphoneku dan menatap layar handphonepku. ‘Onew Hyung’. Ada apa dia pagi-pagi menelfonku. Dengan santai ku tekan tombol hijau untuk mengangkat telfon darinya.

“Yeoboseyo hyung”

“……”

“Kau ingin bertemu dimana hyung??”

“……”

“Oh ne, aku akan kesana sekarang,”

Aku tutup sambungan telfonku dengan Onew hyung. Dia ingin bertemu denganku, ada sesuatu hal penting yang ingin dia bicarakan. Entahlah apa yang ingin dia bicarakan.

Aku tatap makanan yang tersedia di meja makan. Sungguh mengenaskan. Masakan yang telah aku buat untuknya tidak disentuh sama sekali olehnya. Seperti hatiku yang sangat mengenaskan dicampakkan oleh kekasihnya sendiri.

……………………………………………

-Author Pov-

 

Terlihat Onew yang sedang menunggu Donghae di sebuah taman. Taman itu terlihat sangat sepi. Bahkan tak ada satu orangpun yang melewati sekitar taman tersebut. Bukan karena daerah sekitar taman itu angker atau menyangkut hal-hal mistis, namun di daerah taman itu memang daerah terpencil di kota Seoul tersebut.

Mata Onew yang tertuju  pada seorang namja yaitu Donghae. Terlihat aura dingin yang terpancar dari Donghae maupun Onew.

“Duduklah,” Ujar Onew dingin kepada Donghae. Dengan perasaan yang sedikit canggung Donghae duduk disamping Onew.

Terlihat di taman udara yang berhembus di taman sangatlah sejuk dan nyaman. Hanya suara dedaunan yang saling tertiup angin. Suara kicauan burung yang indah dengar.

Namun semuanya terasa dingin dan canggung yang dirasakan oleh Onew dan Donghae. Entah berapa lama meraka saling berdiam diri. Mereka berdua hanya tenggelam pada pikiran masing-masing.

“Ada apa hyung?? Apa kau ingin bertemu denganku untuk saling berdiam diri seperti ini??” Ujar Donghae dan menatap Onew.

Onew mulai berdiri dari tempat duduknya dan berhadapan dengan Donghae. Donghae sedikit mengangkat kepalanya untuk melihat Onew.

“Apa kau benar-benar tidak menyadari kesalahanmu Donghae-ya??” Tanya Onew.

“Anioo hyung apa yang sebenarnya yang terjadi??” Ucap Donghae polos. Dan membuat Onew geram.

Di tariknya baju Dongahe hingga Donghae berdiri dari tempat duduknya. Donghae yang kaget memegang tangan Onew yang berada dibajunya.

“Kyaa waeyo hyung kenapa kau menjadi seperti ini??” Ujar Donghae sedikit takut.

Buuukkkk…

 

Salah satu tangan Onew berhasil memukul wajah Donghae dan tangan satunya lagi masih mencengkram kuat baju Donghae.

“APA KAU BODOH AHH !! KENAPA KAU TIDAK MENYADARI APA KESALAHANMU ITU !!” Ujar Onew berteriak didepan wajah Donghae. Donghae yang tidak menyangka jika Onew akan meneriakinya seperti itu.

“Kyaa hyung,sungguh aku tidak tahu apa yang telah kuperbuat terhadap Jaemi.” Ujar Donghae sedikit takut.

“Hahhahhahaa aku tidak akan memberi tahu semuanya !!” Ujar Onew disertai senyum licik yang dia pada Donghae.

Bukkkk’

 

 

Dan satu pukulan lagi yang ditunjukkan Onew pada Donghae. Entah apa yang sedang dia pikirkan hingga dia berbuat seperti itu.

“Kyaa hyung apa maksudmu seperti ini?? Aku yang tidak tahu kesalahanku dan kau terus-menurus memukulku. dan menyalahkanku !!” Ujar Donghae penuh amarah. Kesabaranya saat ini sungguh tidak bisa dapat dibendung lagi.

Bukkk’

 

 

Sebuah pukulan yang tepat mengenai wajah Onew. Dan tangan Onew yang memegang baju Donghae. Donghae membalas pukulan yang tadi diberikan oleh Onew.

“Hahahah pukulanmu itu seperti angin, tidak ada rasa sakit yang aku rasakan,” Ujar Onew santai dan terlihat dari wajahnya yang meremehkan pukulan Donghae itu.

“Kyaaaaa !!” Teriak Donghae dengan keras.

Buuukkkk’

 

 

Sebuah pukulan keras yang di daratkan oleh Donghae ke Onew. Hingga Onew tersungkur ke tanah. Terlihat darah segar yang keluar dari sudut bibir Onew. Dihapusnya darah itu dengan telapak tangannya sendiri. Onew mulai berdiri dan menatap wajah Donghae tajam.

“Bagaimana?? Apa pukulanku itu kurang keras??” Tanya Donghae dengan nada meremehkan.

“Hahahahaha ani, ini tidaklah sakit. Lebih sakit hatinya Jaemi atas kelakuanmu itu. Dan satu hal yang harus kau tahu. Aku Onew tidak akan melepaskan Jaemi sampai kapanpun. Itu karena tingkahmu yang menggelikan,” Ujar Onew yang  tak kalah meremehkan Donghae. Tangan Donghae yang mengepal keras dan emosi nya yang memuncak. Saat ini Donghae merasa sangat dipermainkan. Apa salahnya dia sungguh tidak tahu. tapi dia selalu di salahkan.

Buuuukkkkk’

 

 

“Anioo, aku sama sepertimu. Tidak akan melepaskan Jaemi dari hidupku. Dia adalah hidupku !!” Ujar Donghae setelah memukul Onew hingga terjatuh tersungkur lagi ketanah. Di tindihnya tubuh Onew.

Buuuukkkkk’

Buuuukkkkk’

Buuuukkkkk’

Kekesalan Donghae yang sudah tidak dapat di bendung kan lagi yang terus menerus memukuli wajah Onew. Setelah itu dicengkramnya kerah baju Onew, hingga wajah mereka berhadapan. Terpancar wajah kemarahan diantara mereka berdua.

“Sudah aku bilang. Aku tidak akan pernah melepaskan Jaemi. Dan aku tidak akan berhenti memukulimu hingga kau memberitahu apa yang kau maksud dengan kesalahanku itu !!” ujar Donghae dengan amarah.

Onew tersenyum licik dan langsung membalikkan tubuh Donghae. Hingga saat ini Onew lah yang menindih tubuh Donghae.

“Aku tidak akan memberitahukan itu semua,” Ujar Onew. Hingga perkelahian antara mereka terjadi lagi. Onew yang tak henti-hentinya memukul wajah Donghae.

Donghae dengan sekuat tenaga berdiri. Dan membuat Onew tidak lagi menindihnya. Mereka saling melepaskan hantaman ke wajah yang ada dihadapan nya itu. muka mereka yang penuh lebam, dan darah yang keluar dari kedua sudut mereka. Amarah yang sangat terpancar dari Donghea. Namun tidak bagi Onew yang sudah pasrah.

“Aku akan pergi ke Jepang Donghae-ya,” Ujar Onew yang membuat pukulan Donghae ke wajah Onew berhenti.

“Mwo??” ujar Donghae kaget.

“Ne, nanti malam aku akan ke Jepang. Aku hanya ingin mengujimu tentang perasaanmu terhadap Jaemi. Namun tak ku sangka kau lebih menakutkan dari yang ku kira,” Ujar Onew serius. Dan mengelap darah yang ada di wajahnya. Begitupun dengan Donghae.

“Apa maksudmu hyung??” tanya Donghae bingung.

“Aku ingin menguji seberapa besar rasa cintamu terhadap Jaemi saat ini. Dan apa yang telah kau lakukan hingga membuat wajah ku ini menjadi babak belur seperti ini. Dan itu sudah untuk membuktikannya. Tapi jika kau tidak melakukan hal ini, mungkin aku tidak akan mengambil keputusan untuk pergi ke Jepang,” Ujar Onew panjang lebar. Onew berjalan menuju bangku taman yang tadi dia duduki dan Donghae.

“Dia sangat mencintaimu Donghae-ya. Walaupun kesalahan bodohmu itu telah membuatnya sakit hati dan merubah sifat dan sikapnya terhadapmu. Tapi tetap saja setiap kali aku dan Jaemi bertemu, dia selalu menceritakanmu entah tingkah polosmu, keromantisanmu, dan semua tentang dirimu selama kalian dalam masalah ini. Dan hal itu yang membuatku menyerah. Jaemi benar-benar mencintaimu,” Lanjut Onew dan duduk di bangku taman.

Donghae yang sejak tadi diam menyusul duduk di sebelah Onew. Dia sungguh penasaran apa yang sebenarnya terjadi.

“Jinja?? Lalu apa yang kesalahan yang telah kuperbuat hyung, hingga dia membuatku gila seperti ini??” ujar Donghae dengan nada penasaran. Donghae yang menatap wajah Onew,agar menemukan jawaban yang dia inginkan.

Onew pun mulai menceritakan semua yang terjadi pada saat di club malam tersebut. Donghae yang kaget karena tidak menyangka jika Jaemi melihat sebuah ke salah pahaman nya itu.

Donghae pun tidak mau jika Onew salah paham sama seperti Jaemi. Donghae mulai menjelaskan kenapa dia dapat ke club malam tersebut dan melakukan hal yang tak pantasnya dia lakukan.

“Aku percaya padamu Donghae-ya. Jelaskan semuanya yang terjadi pada Jaemi. Jangan membuat dia sedih lagi. Percayakan dia atas cintamu itu. Dan jangan ditutup-tutupi status hubunganmu dengannya. Karena sebenarnya dia tidak suka,” Ujar Onew selembut mungkin.

“Aiisshhhh aku memang pabo hyung. Kenapa aku selalu membuatnya meraskan perasaan sakit itu. Aku tidak ingin membuatnya merasakan sakit itu dan aku akan selalu melndungi hatinya itu. Aku berjanji di hadapanmu hyung,” Ujar Donghae penuh keyakinan.

“Ne aku mendukung kau Donghae-ya. Jangan membuatku tidak percaya lagi terhadapmu,” Ujar Onew sedikit meledek.

“Percayalah padaku. Oh ya hyung,kenapa kau pergi ke Jepang??” tanya Donghae

“Aku akan melanjutkan studyku di sana. Dan asal kau tahu aku akan dijodohkan oleh seorang yeoja disana,”

“Jinja?? “

“Ne,”

“Oh ya hyung, bagaimana dengan luka-lukamu itu. Aku sungguh meminta maaf,” ujar donghae merasa bersalah. Suasana bersahabat mulai terasa lagi dia antara mereka.

“Gwaenchana. Sudahlah jangan urusi aku. Urusi saja yeojachingumu itu. Jika tidak, aku akan merebutnya darimu,” Ujar onew bercanda.

“Oh itu tidak akan hyung. Yasudah aku akan bertemu dengan Jaemi,” Ujar Donghae seraya berdiri.

“Ne,” Ujar Onew memberi semangat.

“Okkkeeyy” Ujar Donghae dan berjalan menuju mobilnya. Dia pergi dari taman menuju rumah Jaemi. Hatinya yang bercampur aduk.

………………………………………

“Jaemi-ya,” Teriak Donghae saat sudah sampai dirumah Jaemi. Dia berlari ke seluruh ruangan rumah Jaemin. Di lihatnya sosok Jaemi yang sedang duduk di sebuah ayunan di taman belakang rumahnya. Donghae langsung menghampiri Jaemi dengan nafas yang masih tersengal-sengal.

“Jaemi-ya mianhae. Aku sudah tahu apa yang telah kuperbuat padamu. Mianhae,” Ujar Donghae yang duduk disebelah Jaemi. Dipegangnya tangan Jaemi dengan lembut. Dihadapkan wajah Donghae kearah Jaemi.

Jaemi yang masih diam seribu bahasa tak mengeluarkan kata-kata dari mulutnya itu. Donghae yang melihat Jaemi hanya memandang lurus kedepan dan tak memberikan respon apapun terhadapnya. Di eratkannya cengkraman pada tangan Jaemi, namun tetap dengan kasih sayang.

“Aku memang bodoh. Kenapa aku dengan gampangnya menemui yeoja itu dan melakukan hal yang membuatmu sakit hati. Aku mohon Jaemi-ya maafkan aku. Aku sungguh tidak sengaja menciumnya. Di yang menarik bajuku hingga kami tidak sengaja berciuman. Sungguh ini bukan kemauanku untuk melakukan itu.” Ujar Donghae dengan penuh keyakinan,agar Jaemi percaya dengan kata-katanya itu.

“Ne aku percaya oppa. Aku sudah bertemu dengan yeoja itu saat aku sedang lari pagi. Dia menjelaskan apa yang sebenarnya yang terjadi,” Ujar Jaemi menundukan kepala. Sebenarnya dia malu, karena tidak percaya dengan kekasihnya sendiri. Tanpa diduga Donghae langsung memeluk tubuh Jaemi. Jami pun membalas pelukan kekasihnya itu dengan hangatnya.

Di dalam pelukan itu Donghae maupun Jaemi saling tersenyum satu sama lain. Perasaan bahagia yang sangat menyeruak dalam hati mereka. Dengan perlahan Donghae mulai melonggarkan pelukannya itu dengan senyuman. Begitupun dengan Jaemi, namun ekspresi wajah Jaemi berubah saat melihat keadaan wajah Donghae yang babak belur akibat perseteruan antara Donghae dan Onew.

“Kyyaa oppa, ada dengan wajahmu itu??” Tanya Jaemi panik dan memegang wajah Donghae yang lebam.

“Aawww. Gwaenchana chagiya” ucap dongsae sedikit meringis.

“Bohong” cecar Jaemi.

“Aishh aku tidak apa-apa chagiya. Tenang saja eoh??” Ujar Donghae dengan kelembutan. Dia tidak ingin jika kekasihnya itu tau perseteruannya itu dengan Onew. Jika dia memberi tahu pasti Jaemi akan menanyakan penyebab kenapa dia bersiteru dengan Onew yang sudah dianggap sebagai kakaknya sendiri.

“Yasudah iya. Tunggu sebentar aku akan mengambil kotak P3K untuk mengobati lukamu” Ujae ajemi beranjak pergi meninggalkan Donghae.

………………………………..

Malamnya,Setelah selesai mengobati Donghae. Mereka bersantai di sofa ruang tv. Tawa canda mereka sangat menggema diruangan itu. kebahagian yang sangat terasa dan wajah mereka yang sangat memancarkan sebuah kesenangan hati satu sama lain.

“Jaemi-ya sebenarnya Onew hyung akan pergi malam ini ke Jepang” ujar Donghae menatap jaemi yang fokus menonton tv yang ada di hadapannya. Dengan terkejut Jaemi lansung menghadapkan wajahnya dengan Donghae.

“Mwo!! Tidak mungkin dia pergi,” Ujar Jaemi.

“Aku serius,sebenarnya tadi pagi aku bertemu dengannya.” Ujar Donghae sedikit takut. Dia takut jika Jaemi akan marah lagi dengannya karena merahasiakan itu.

“Bohong !!” ujar Jaemi tegas.

“Aku berseteru dengannya,hingga mukaku seperti ini. Dia yang memberitahu kenapa kau marah terhadapku Jae-ya.” Ujar Donghae menundukkan kepalanya.

“Aisshhh. Pukul berapa dia akan berangkat oppa??” Tanya Jaemi.

“Mungkin sekitar 45 menit lagi” ujar Donghae.

Terlihat wajah Jaemi yang sedikit kaget. dengan cepat dia menuju kamarnya .

Donghae hanya dapat diam duduk di tempatnya saat ini. Dia tahu jika saat ini dia salah tidak memberitahu masalah ini ke Jaemi. Tak selang berapa lama Jaemi keluar dari kamarnya dengan memakai jaket tebal dan celana jeans ketat. Dia juga membawa sebuah jaket tebal untuk Donghae.

“Kajja oppa ! kita sudah tidak punya banyak waktu untuk bertemu dengan Onew oppa. Aku ingin kita ke bandara sekarang,” Ujar Jaemi mendekati Donghae dan memberikan jaket yang dia bawa.

“Ne, Tapi kamu tidak akan memilih Onew hyungkan. Kamu tidak akan pergi dari hidupku dan tidak pergi bersamanya??” Ujar Donghae polos menatap wajah Jaemi. Jaemi yang terasa aneh atas pernyataan Donghae itu hanya dapat mengkerutkan keningnya.

“Aissshh aku tidak akan pergi dari mu Tuan Lee,” Ujar Jaemi geram. Donghae hanya tersenyum dan bediri dari tempat duduknya dan berjalan beriringan menuju parkir mobil.

………………………………………………………….

Tiga puluh menit perjalanan dari rumah Jaemi ke bandara Incheon. Mereka bergandangen tangan dan sedikit berlari memasuki bandara. Mata mereka berkeliling mencari sosok Onew.

Setelah mencari-cari sosok Onew. Akhirnya mereka menemukan Onew yang sedang duduk santai dengan earphone yang ada di telinganya. Donghae yang mempererat pegangan tangannya ke Jaemi pada saat mereka menghampiri Onew. Donghae yang masih merasa takut jika Jaemi akan memilih Onew yang lebih baik daripada nya.

“Oppa,” Ujar Jaemi tepat didepan Onew yang sedang duduk. Onew mengangkat kepalanya di lepaskan nya earphone yang sepmta singgah di telinganya itu.

“Jaemi-ya ada apa ke sini??” Ujar Onew dan berdiri dari duduknya. Jaemi yang langsung berhambur dalam pelukannya dan melepaskan genggaman tangannya di Donghae. Donghae yang melihat hanya dapat diam menahan rasa sedikit cemburunya itu. Sedangkan onew membalas pelukannya dan tersenyum tipis melihat ekspresi wajah Donghae.

“Kenapa kau pergi tidak bilang kepadaku oppa “ ucap Jaemi dalam pelukan.

“Mianhae. Aku tidak memberitahumu Jaemi-ya. Ada sebuah urusan yang harus aku lakukan disana,” Ujar Onew mengusap kepala belakang Jaemi. Perlahan dia mulai memperlonggar pelukannya terhadap Jaemi. Di tatapnya wajah manis yeoja itu dengan tenang.

“Oppa wajahmu apa sudah di obati??” Tanya Jaemi saat melihat wajah Onew yang tak kalah babak belurnya dengan Donghae.

“Ne, aku sudah mengobatinya” ujar Onew dengan senyumannya.

“Ehem ehem,” Donghae berdehem melihat perhatian Jaemi ke Onew.

“Aisshhh sudahlah, sebentar lagi aku akan take off. Jaga diri kalian baik-baik. Jangan selalu bertengkar,” ujar Onew.

“Ne arrasheo,” ujar Jaemi dan Donghae bersamaan. Onew hanya dapt terkekeh melihat kekompakan sahabat yang sudah dia anggap dongsaengnya itu.

Perlahan Onew membalikan badanya meninggalkan Donghae dan Jaemi.

“Jangan pernah memberi lupa kabar terhadapku oppa,” Teriak Jaemi. Namun sudah tidak dapat didengar oleh Onew karena Onew telah memasuki pemeriksaan tiket yang jauh dari tempat Jaemi berada.

“Kajja kita pulang,” ajak Donghae. Di genggam erat tangan lembut Jaemi. Mereka berjalan dengan perasaan tenang yang mengiringi perjalanan cinta mereka.

……………………………………….

Perahabatan dan Cinta adalah sesuatu yang penting dalam hidup kita.

Sahabat adalah seseorang yang selalu ada untuk kita,memeluk kita dalam keadaan menangis. Tertawa bersama di saat bahagia. Lebih baik mengalah karena mengatas namakan persahabatan.

Cinta adalah perasaan yang pasti dirasakan pada setiap insan di dunia ini. Cinta yang membuat kita memberikan sebuah pelajaran dalam hidup. Perasaan yang susah untuk didefinisikan dengan kata-kata.

_THE END_

Waahh selesai juga. Mian kalau jelek endingnya.

Yang kena tag wajib RCL ya.. kekekekeke