Love You Vespa Girl #3

0

 

Tittle : Love You Vespa Girl #2

 

Author : JaemiJhe

 

Fb : Nur Ziannida

 

Fb : Nur Ziannida

 

Main Cast :

Kim Jong Woon a.k.a Jong Woon a.k.a Yesung

Andhikaayufebrina Rachmat a.k.a Jung Bomi a.k.a Bomi

Ok Taecyeon a.k.a Taecyeon

 

Support Cast :

Choi Minho a.k.a Minho

Dhyani Joo a.k.a Kim Young Wol a.k.a Young Wol

 

Genre : romance , friendship

 

Rating : 15+

 

Lenght : 3 of ??

 

Note: annyeong !!.. heheh aku kembali dengan lanjutan part dari sbelumnya. Mian lama.. hehhehe

 

Disclaimer : FF ini punya Author.. jangan Copas !! It’s my Inspiration. Hehhhehe FF it’s Mine !! Don’t Bashing !! DON’t Read Silent !!

 

Recomendation Song :

Album Super Junior 6jib

 

Summary :

 

Kebingungan ini sangat aku rasakan..
siapa yang aku cintai ?
siapa yanga akan aku pilih?
dirimu atau dirinya?

_Jung Bomi_

 

Siapapun yang kau pilih ..
aku akan selalu berada di sampingmu..
aku tidak akan meninggalkanmu…..

_Ok Taecyeon_

 

Disini aku menunggumu sampai kau menemukan keputusan yang terbaik..
pilihlah yang kau anggap pantas untuk hidupmu..
di sini aku mendukungmu..

_Kim Jong Woon_

 

 

“jangan ganggu dia” ucap seseorang itu yang tak lain adalah Kim Jong Woon. Yahh seseorang itu Jong Woon. Aku sungguh tidak menyangka jika dia berada disini. Aku tetap memandangi wajahnya yang dapat dibilang tetap memasang wajah sok cool nya itu. dan aku lihat dia menatap Taecyeon tajam. Dia tetap memegang pergelanganku ini.

 

Setelah mengakatan itu Yesung langsung menarikku pergi meninggalkan Taecyeon yang berdiam diri. Pergelangan tanganku sungguh sakit saat ini. Karena cengkraman tangan Yesung yang sangat kuat. Dan langkahnya yang sangat cepat.

 

“Kyaa Jong Woon-ah bisakah jalannya pelan sedikit.” Ucapku memelas. Namun dia diam tak menghiraukan kata-kataku. Aku memang tidak pernah memanggilnya Yesung. Karena menurutkan nama asli lebih nyaman untuk diucapkan.

 

“awww” teriakku saat tanganku yang satu lagi di tahan oleh namja yang aku tahu adalah Taecyeon. Jong Woon yang menyadari itu membalikkan badanya dan menatap Taecyeon.

 

“aku tidak akan menyerah dan akan mendapatkannya.” Ucap Taecyeon menatap Jong Woon. Dan dia melepaskan cengkraman tanganya di pergelangan tanganku. Taecyeon pergi dan meninggalkan aku dan Jong Woon. Untung saja sekolah ini sudah sepi.

 

“aaaiiisssshhh” Ucap Jong Woon terdengar di telingaku. Terlihat wajahnya yang sedikit kesal. Kenapa dengannya dan kenapa dia tidak melepaskan cengkaraman tangannya di pergelangan tanganku.

 

lStory Beginl

 

-Yesung Pov-

 

Aku membawanya kesebuah taman yang berada dikota Seoul. Angin berhembus dengan cepatnya. Sangat menyentuh kulit wajahku yang tidak tertutupi. Bomi terlihat hanya memandang kedepan dengan tatapan kosong.

 

Setelah kejadian aku membawanya pergi dari pelukan Taecyeon. Aku hanya diam tanpa mengatakan apapun. Ada perasaan mengganjal dihatiku ini.

 

“kenapa kau melakukan itu??” Tanya Bomi memecahkan keheningan. Aku tatap wajahnya. Omona dia sungguh manis. Wajahnya sangat polos. Namun dengan cepat aku alihkan pandanganku kedepan untuk menghilangkan rasa gugup itu.

 

Aku hanya diam tak memberikan jawaban atas pertanyaannya itu. Aku dengar dia mendengus kesal terhadapku.

 

“hmm apa kau cemburu?? Hingga kau melakukan itu??” Tanyanya lagi yang membuat aku kaget. Aku langsung mentapnya tajam.

 

“itu tidak mungkin” ucapku seadaanya.

 

“jinja?? Jika seperti itu kenapa kau tidak membiarkan aku dipeluk dengannya. Dan kenapa juga kau tidak menolak perjodohan itu?? jika bukan karena kau suka padaku kau pasti tidak melakukan hal seperti itu??” ujarnya panjang lebar. Aku tatap wajahnya dengan sorotan mataku yang tajam. Aku sungguh tidak terima dengan ucapannya yang menurutku mengartikan aku hanyalah namja bodoh yang melakukan hal itu.

 

“aku bukanlah namja babo yang menerima dengan mudahnya perjodohan ini dan aku menolongmu dari Taecyeon karena aku hanya kasihan padamu.” Ucapku ketus. Dia menyeringitkan dahinya itu

 

“yasudah jika seperti itu bilang kepada orangtuamu batalkan perjodohan bodoh ini !!. Dan kau tidak perlu membantuku lagi dengan urusan ku sendiri. !!!” ucapnya tak kalah ketus.

 

“kyaaa neo !!!” ucapku geram. Aku harus menahan amarahku ini. Jika tidak semuanya akan menjadi kacau.

 

“ kau menyebalkan” ucapnya. Diapun beranjak dari tempat duduknya. Berjalan mneinggalkanku. Menyebrangi sebuah jalan.

 

Aku lihat ada sebuah mobil sedan yang melintasi dari arah kiri Bomi.

 

Tiinnnn’

Tinnnnnn’

 

Suara klakson mobil sangat terdengar membuat Bomi mengarahkan pandangannya kearah mobil itu. Dia terlihat hanya berdiam diri tanpa terlihat ada niat untuk beranjak dari tempatnya berdiri. Dengan cepat aku berlari dan menarik tangannya agar tubuhnya ketepi jalan.

 

Aku pegang bahunya “KYYAA APA KAU BODOH AHH!! APA KAU INGIN MATI !!!” bentakku padanya setelah berhasil menyelamatkannya. Aku lihat dia hanya menundukkan kepalanya. Dengan penasaran aku pegang dagu nya dan mengangkat wajahnya.

 

Terlihat matanya yang sudah berkaca-kaca seakan akan ada air mata yang akan jatuh dari matanya itu. Matanya dan wajahnya terlihat sangat ketakutan terlihat dari ekspresi yang dia berikan. Walaupun matanya menghadapku tapi terlihat kosong dan kecemasan.

 

“neo gwaenchana??” tanyaku selembut mungkin. Dengan seketika badannya jatuh terduduk. Aku yang kaget langsung berjongkok agar berhadapan dengannya.

 

“hikss … hikss.. hiksss.. “ tedengar tangisan dari mulutnya itu. Aku sangat takut. Apa dia menangis karena aku terlalu membentaknya tadi??.

 

“mianhae.. aku tidak bermaksud membentakmu. Lebih baik kita pulang.” Sarannku padanya. Aku memegangi tubuhnya untuk membantunya berdiri.

 

“aku ingin mengambil Vespaku. Kau pulang saja duluan. Aku akan kembali ke sekolah.” Ucapnya dan menepis tanganku yang ada di tubuhnya.

 

“annio. Aku akan mengantar mu sampai rumah. Lagipula sekarang sudah mulai malam. Pintu gerbang sekolah pasti susdah ditutup.” Ucapku lembut. Aku tidak ingin membewa emosi. Takut dia seperti tadi.

 

“tapii…”

 

“tidak ada tapi-tapian. Kamu akan aku antar pulang. Dan besok Vespamu juga pasti akan dapat diambil di sekolah.” Ucapku memeotong ucapannya.

 

“anio aku tidak mau. Aku ingin mengambil Vespa ku terlebih dahulu sebelum pulang kerumah” ucapnya masih dengan kemauannya itu.

 

“aishhh.. ini sudah malam. Besok saja kau mengambilnya.. aku hanya takut ahjumma dan ahjussi akan khawatir kau belum pulang kerumah.” Saranku. Aku lihat dia berfikir sejenak. Dan tak lama menganggukan kepalanya.

 

“yasudah kajja. Aku akan mengantarmu pulang.” Ajakku padanya.

 

Sekitar duapuluh menit akhirnya aku sampai didepan rumah Bomi. Hari ini aku memang membawa mobil kesekolah. Aku lihat ada seorang yang membuka pagar rumahnya. Aku memasuki mobilku ke pekaran rumahnya.  Aku arahkah pandanganku ketempat Bomi berada. Ternyata dia terlelap tidur. Aku perhatikan wajahnya yang damai. Dia sungguh manis jika seperti ini.

 

Orangtuaku memang tidak salah memilih Bomi sebagai pendampingku nanti. Walaupun dia terkesan cuek dengan keadaan di sekitarnya namun di balik itu semua aku yakin dia adalah yeoja yang baik.

 

Aku keluar dari mobil. Aku berjalan membuka pintu mobil tempat Bomi berada. Aku lepas seat belt yang melingkar diperutnya. Aku menggendongnya ala bridal style memasuki rumahnya. Untung saja pintunya sudah dibuka oleh salah satu pembantu rumahnya.

 

“eoh Jong Woon-ah?? cepat bawa Bomi kekamarnya.” Ucap eomma Bomi yang berada di ruang tengah. Dan dia menghampiriku.

 

“ne ahjumma. Aku akan membawanya. Hmm dimana kamar Bomi ahjumma? “ tanyaku.

 

“kamar Bomi ada di ujung sana. Kamu jalan lurus saja. Nanti ada sebuah pintu. Itu kamarnya.” Ucap Eomma Bomi.

 

“gomawo ahjumma” ucapku tersenyum dan sedikit menundukan kepalaku.

 

Aku berjalan menuju kamar. Aku buka pintu kamar Bomi dengan sedikit namun aku berhasil membukanya. Aku taruh tubuh mungilnya di ranjang miliknya. Aku lihat keadaan sekitar kamarnya.

 

Dia benar-benar pecinta Vespa. Banyak poster-pester Vespa yang tertempel di kamarnya ini. Pernak-pernik Vespa juga menghiasi kamar ini. Mataku tertarik pada sebuah barang antik yang terdapat dimeja kecil sebelah tempat tidurnya.

 

Barang antik itu adalah sebuah Vespa kecil yang terbuat dari kayu. Ada sebuah ukiran nama yang aku ketahui adalah namanya. Aku letakkan kembali barang antik itu ketempat semula. Aku tatap lagi wajahnya yang damai.

 

Aku duduk dipinggir ranjangnya. Aku bereskan beberapa rambut yang menghalangi wajahnya. Aku selalu tersenyum melihat wajahnya. Entah apa aja itu ekspresinya. Walaupun aku jarang atau tidak pernah menampilkan senyuman ku itu.

 

Aku selalu bersikap dingi dan acuh padanya. Aku hanya ingin memeperkenalkan diriku saja. Aku ingin banyak karakter dari diriku yang dia ingat. Mungkin banyak yang menanggapku aneh. Namun aku hanya ingin menampilkan sifat asliku ini keorang yang aku cintai.

 

Dia sungguh manis. Sangat manis. Perlahan aku mendekatkan wajahku dengannya dan sedikit membungkukkan badanku. Aku kecup singkat bibirnya. Jika saja dia saat ini adalah milikku ‘syah’ aku tidak akan pernah melepaskan bibirku darinya. Hehehehe.

 

“I Love You Vespa Girl” Ucapku dan berdiri.

 

Aku keluar dari kamarnya. Dan aku bertemu Eomma dan Appa Bomi sedang berada di ruang tengah. Mereka sedang menonton acara Tv yang aku tidak ketahui. Aku berjalan menghampiri mereka.

 

“ahjumma,ahjussi aku ingin berpamit pulang.” Ucapku.

 

“makan malam saja disini sebelum kau pulang??” Tanya Ahjumma. Mereka berdua sekarang sudah berhadapan denganku.

 

“anio. Tidak perlu ahjumma. Aku ingin langsung pulang saja. Ada yang harus kerjakan.” Ucapku menolak dengan lembut. Mereka hanya tersenyum dan menganggukan kepala.

 

“yasudah aku pulang saja ahjumma ahujsii. Annyeong” ucapku dan membungkukkan badan. Aku pun berjalan menuju pintu rumah Bomi.

 

……………………….

 

-Bomi Pov-

 

“ahhh” aku hela nafas berat. Apa yang dia lakukan padaku tadi??. Kenapa dia lakukan itu??
Aku sentuh bibirku yang tadi disentuh oleh bibirnya. Aku tersenyum mengingat kehangatan saat bibirnya bersentuhan dengan bibirku. Terasa hangat.

 

Aigoo apa yang aku fikirkan. My first kiss. Telah diambil olehnya. Seharusnya saat mobilnya berhenti dirumahku. Aku tidak berpura-pura tertidur. Pasti kejadian ini tidak akan terjadi.

 

Huuaaaaa ciuman pertamaku kenapa diambil olehnya. Aku tidak relaaaaaaaa !!!!!!.

 

…………………………………………….

 

“Bomi-ya sarapan terlebih dahulu sebelum kau berangkat sekolah” teriak Appa saat aku melewati ruang makan yang sudah ada Eomma dan Appa. Aku memberhentikan langkahku dan menghampiri mereka.

 

“mianhae Appa aku harus cepat sampai sekolah. Ada tugas yang harus aku selesaikan pagi ini.” Ucapku berbohong pada Appa. Sebenarnya aku ingin melihat keadaan Vespaku saja.

 

“tapi kau minum susu ini saja. Agar ada tenaga. Jangan sampi perutmu itu kosong” Ucap Eomma dan menyodorkan segelas susu hangat. Aku mengambilnya dan langsung meneguknya sampai habis.

 

“sudah eomma. Aku ingin langsung bernagkat. Annyeong” Ucapku cepat dan langsung pergi dari hadapn mereka.

 

“ahjussi kajja antar aku sekolah.” Ucapku pada supirku saat aku sudah berada didalam mobil.

 

“ne”.

 

……………………………………………

 

Aku langsung berlari menuju parkiran sekolah. Aku berhentikan langkahku melihat Vespaku yang masih utuh dan selamat ditempatnya. Tapi aku melihat ada sebuah Vespa lain yang terparkir di samping Vespaku. Aku tahu itu pasti bukan punya Minho karena aku tahu seperti apa bentuk Vespa Minho.

 

Aku berjalan kearah bangkuku yang ternyata sudah ada Minho sahabatku. “pagi Minho-ya” Sapaku padanya dan dia hanya tersenyum padaku. Akupun duduk disampingnya.

 

“Minho-ya kau tahu pemilik Vespa yang berada di parkiran?? Karena setahuku yang menyukai Vespa yang ada di sekolah ini hanya aku dan kau saja??” Tanyaku padanya.

 

“pemilik Vespa itu adalah Young Wol”

 

“Mwo?! Young Wol?” tanyaku kaget.

 

“ssssstttt.. jangan keras-keras bicaranya. Orang yang kita bicarakan juga ada dalam ruangan ini.” Ucap Minho.

 

“hhehe.. ne aku tidak akan keras-keras membicarakannya. Hmm tapi kenapa mukamu semerah itu Minho-ya” ucapku meledeknya.

 

“a-anio .. muka ku tidak merah..” ucapnya mengelak. Hhahha sungguh senang dapat sedikit mengerjainya seperti itu.

 

“ne ne aku tahu.. eoh ya apakah Young Wol seorang Vespa Girl??” tanyaku lagi.

 

“ne.. ternyata dia sudah menjadi penggemar Vespa sejak SMP..” jawab Minho.

 

“huaa mengasyikan dong. Aku dapat bertukar pikiran dengannya tentang Vespa” ucapku antusias.

 

“terserah kau saja “ uacpnya lemas.

 

Aku hanya menanggapinya dengan senyuman saja. Hehehe..

 

…………………………………

Saat ini jam untuk istirahat. Waktu yang sangat aku tunggu. Menurutku cukup untuk merenggangkan semua tubuh dan otakku.

 

“Bomi-ya..” panggil seseorang. Aku membalikan badanku dan melihat Taecyeon yang tersenyum kearahku. Aku hanya menanggapi dengan tanggapan dingin.

 

“bolehkah aku berbicara denganmu??” tanyanya padaku. Aku menyerengit bingung. Bukankah kemarin dia sudah berbicara padaku??. Mau apa lagi??.

 

“mau biacara apa? Bukanakah kemarin kita sudah berbicara??” tanyaku.

 

“hmm lebih baik kita berbicara di taman sekolah saja..” ucapnya tanpa menjawab pertanyaanku. Aku hanya diam sedangkan dia sudah berjalan dihadapanku.

 

“waeyo? Tenang saja aku tidak akan seperti kemarin..” ucapnya dengan seyuman yang menghiasi wajahnya. Aku hanya mengangguk pelan dan mengikutinya dari belakang.

 

“mungkin saat inilah aku harus menyerah.. aku memang bodoh membuatmu memebenciku. Aku hanya ingin kau memaafkanku Bomi-ya. Dan rasa cinta ini.. aku akan menguburnya dalam-dalam.” Ucapnya sendu. Aku tahu mungkin keputusannya ini sangat sulit untuknya.

 

“ne aku memaafkanmu. Dan kita akan seperti dulu. Kau adalah temanku.” Ucapku mencoba menyemangatinya. Dengan seketika wajahnya terlihat senang. Aku pamerkan senyuman terbaikku.

 

“jinja?? Gomawo Bomi-ya.” Ucapnya senang. Dan tanpa dia sadar dia menggenggam tanganku dan menggoyang-goyangkannya.

 

“ne Taecyeon-ah” ucapku tersenyum.

 

Mungkin inilah yang terbaik.

 

……………………………….

 

“bisakah kita bicara sebentar?? Ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan dan aku tanyakan padamu.” Tanya Young Wol yang berada di hadapanku. Sekarang keadaan kelas sudah sepi karena sudah habis jam pelajaran. Dan saat ini aku masih berada dikelas bersama Young Wol.

 

“boleh saja.. waeyo?” tanyaku. Dan aku lihat dia duduk disebelahku. Akupun duduk disampinya.

 

“sepertinya Minho menyukaimu??” ucap Young Wol dengan raut wajah lesu. Dan membuat aku shock dengan penuturannya itu.

 

“mwo ?!.. hahahaha kau ini lucu sekali.. aku dan dia adalah sepasang sahabat. Walaupun aku dan dia baru tiga tahun saling mengenal. Tetapi aku sangat yakin jika dia menyukaimu.” Ucapku.

 

“tapi.. dia terlihat selalu senang bersamamu??” tanyanya lagi. Dia hanya menundukkan kepalanya.

 

“huft~.. kamu melihat seperti itu karena kita memang selalu seperti itu. dan asal kau tahu. Dia sangat menyukaimu. Aku sangat tahu tentang hal itu.” Ucapku mencoba meyakinkannya. Dia menghadapkan wajahnya kepadaku.

 

“tidak mungkin..? “ ucapnya

 

“aishh.. aku sangat mengenalnya.. saat aku membicarakanmu saja mukanya dapat sangat merah.. hmm aku sering memperhatikan dia jika dia selalu memperhatikanmu diam-diam” ucapku lagi. Young Wol menatap wajahku semakin penasaran.

 

“tidak biasanya dia seperti itu kepada yeoja. Hanya pada saat bersama dirimu dia menjadi sosok yang malu dan pendiam. Dan aku sangat yakin jika dia menyukaimu. Begitupun denganmu. “

 

“hehhehe.. jika memang seperti itu keadaannya aku tidak akan menyerah untuk mendapatkannya. Aku akan selalu membuatnya semakin menyukaiku. Dan jika bisa dia mencintaiku” ucapnya langsung berdiri dan mengangkat dan mengepalkan kedua tangannya. Mengartikan sebuah semangat yang tinggi. Dan perjuangan yang sangat yakin.

 

“hahha kau ini sangat lucu Young Wol-ah” ucapku dengan tawa yang menggelegar.

 

“hehhehe… aku sangat senang” ucapnya dan kembali duduk di sampingku.

 

Ddrrttt’

Ddrrttt’

 

Aku raskaan telfon ku bergetar disaku kantung baju ku. Aku lihat nama ‘Eomma’ tertera pada layar telfonku.

 

“yobseyo eomma”

 

“(……….)”

 

“ne eomma”

 

Ucapku dan mengakhiri panggilanku. Aku tatap Young Wol yang masih berada disampingku.

 

“mianhae aku harus segera pulang. Eomma menyuruhku cepat pulang karena ada urusan penting.” Ucapku. Dia hanya menganggukkan kepalanya.

 

Akupun berdiri dari tempat dudukku. Sedikit berlari menuju keluar kelas.

 

“Bomi-ya tunggu. Lebih baik kita bersama-sama” ucapnya padaku. Aku pun tersenyum.

 

“ne kajja” ucapku.

 

…………………………….

 

-Author Pov-

 

Ceklek’

 

Pintu rumah Bomi terbuka. Menandakan seseorang ingin masukkedalamnya. Bomi masuk dengan santainya. Namun langkahnya terhenti saat diruang tengah. Dia bingung dengan keadaan saat ini.

 

“ada apa ini eomma?” tanya Bomi pada eommanya.

 

“duduklah disamping eomma.” Ucap Nyonya Jung.

 

“kenapa ada Jong Woon,ahjumma dan ahjussi kim. Dan kenapa juga ada ahjumma Ok (eomma Taecyeon)?” tanya Bomi lagi setelah duduk disamping Eomma-nya.

 

“Bomi-ya. Ahjumma harap kau mau menerima perjodohan ini. Perjodohan kau dengan Taecyeon” Ucap Nyonya Ok. Bomi yang mendengar menatap Nyonya Ok dengan heran.

 

“Mwo ! apa maksud dari semua ini?? Kenapa jadi seperti ini?? Aku sungguh tidak mengerti??” Ucap Bomi bingung.

 

“semua keputusan ada di tanganmu Bomi-ya” ujar Nyonya Kim-Eomma Yesung-.

 

“tapi.. masalah aku dengan Jong Woon saja belum selesai.. kenapa harus ditambah masalah ini lagi??” ucap Bomi sedikit kesal.

 

“eomma tidak dapat berbuat apa-apa Bomi-ya. Eomma tidak bermaksud membuatmu bingung. Hanya saja Eomma ingin kamu memilih sendiri pilihan hidup yang sudah ada di depan matamu.” Ucap Nyonya Jung.

 

“aku menyukai Bomi. Maka dari itu aku tidak terima tentang hal ini.” Ucap Yesung tiba-tiba. Dan ini membuat semua mata tertuju padanya.

 

“kyaa apa maksudmu??” Tanya Bomi. Yesung langsung menatap Bomi dengan tatapan tajamya. Memedam amarah yang ada pada dirinya.

 

“aku menyukaimu. Apa itu salah? Dan apakah aku pernah menolak aku di jodohkan olehmu??” ucap Yesung datar namun tajam.

 

“aishhhh..” Ucap Bomi kesal.

 

“ahjumma sangat yakin kau memilih yang terbaik. Ahjumma melakukan ini hanya untuk membahagiakan Taecyeon. Dia seperti seorang kesaepian jika dirumah. Namun jika dia bercerita tentangmu raut wajahnya sangat menggambarkan kebahagiaan. Ahjumma hanya ingin membuatnya bahagia.” Ucap Nyonya Ok.

 

“tapii…. Taecyeon saat disekolah dia akan menjadi chinguku. Dia yang memintaku untuk itu. dan aku menerimanya. Tetapi kenapa jadi seperti ini?” tanya Bomi.

 

“ne ahjumma memang tidak memberitahukan tentang ahmjumma menjodohkanmu dengannya. Ahjumma ingin dia bahagia. Dari kecil dia jarang untuk mencintai seseorang. Bersama ahjumma saja dia terkadang tertutup. Tapi saat mengenalmu dia tidak seperti itu.” ucap Nyonya Ok.

 

“kenapa harus seperti ini..”lirih Bomi pelan.

 

……………………………….

 

Terlihat Bomi yang hanya duduk di ranjang tidurnya. Wajahnya terlihat muram dan tak bersemangat. Kejadian tadi siang membut pikirannya semakin bertambah. Masalahnya dengan Jong Woon belum berakhir. Sekarang ditambah orangtua Taecyeon yang datang kerumahnya dan meminta agar dia menerima perjodohan itu.

 

Bomi menganggap hidupnya sangat rumit. Begitu banyak sebuah pilihan yang diharuskan dia untuk memilih yang terbaik.  Dia belum tau sama sekali siapa yang menurutnya terbaik. Semuanya terjadi begitu cepat.

 

Ddrrttt’

Ddrrttt’

 

Telfon Bomi bergetar. Diambilnya telfon yang berada di sampingnya. Ternyata ada sebuah pesan. Dilihatnya isi pesan itu.

 

From : Jong Woon

 

Bisakah kau keluar rumah sebentar..
aku ingin berbicara…

Aku tunggu didepan rumahmu..

 

Bomi menarik nafas beratnya. Pikirannya memang ingin sekali menolak ajakan dari Yesung namun hatinya berkata lain. Dia mulai beranjak dari kasurnya. Mengganti pakaian dan menghampiri Yesung.

 

“ada apa menyuruhku untuk menemuimu?” tanya Bomi dingin menemui Yesung didepan rumahnya. Yesung hanya tersenyum melihat raut wajah Bomi. Di acaknya pelan rambut Bomi itu.

 

“kyaa jangan merusak rambutku” Ucap Bomi kesal. Yesung hanya terkekeh melihat Bomi yang mepautkan bibirnya itu.

 

“kajja ikut aku.” Ucap Yesung menarik tangan Bomi. Namun Bomi menahannya. Dan membuat Yesung menatapnya.

 

“kita mau pergi kemana?” Tanya Bomi.

 

“sudahlah percaya saja denganku. Kamu tidak akan menyasal.” Ucap Yesung meyakinkan.

 

“tapi…”

 

“aisshh berisik sekali.. percaya saja denganku. Arrasheo !” ucap Yesung.  Dan Bomi hanya mengangguk pelan.

 

Yesung membawa Bomi dengan motor besarnya itu kesebuah tempat yang menurut Yesung akan membuat Bomi sangat senang.

 

“Bomi-ya..” sapa seorang Namja saat Yesung dan Bomi sudah sampai ditempat tujuan Yesung.

 

“Minho-ya..” Ucap Bomi dan turun dari motor besar Yesung. Dengan segera Bomi langsung mentap Yesung intens.

 

“kenapa kau membawaku kesini??” tanya Bomi bingung. Bagaimana tidak. Yesung membawa Bomi ketempat biasa dia bertemu dengan komunitas Vespanya. Dan Yesung membawanya ketempat yang sangat ia ingin datangi.

 

“waeyo?? Aku hanya ingin melihatmu bahagia.” Ucap Yesung santai. Namun tidak bagi Bomi yang sangat terkejut dengan ucapan Yesung.

 

“aisshh jangan suka menggombal.” Ucap Bomi kikuk. Dia mengatakan itu karena dia sangat gugup.

 

“hehhe..” Yesung hanya tertawa renyah melihat Bomi yang seperti itu.

 

“Bomi-ya..” Panggil seorang yeoja. Bomi membalikkan badannya dan melihat yeoja cantik yang berada disamping Minho dan dapat dibilang sangat imut.

 

“eoh Young Wol. Apa kau ikut dan masuk komunitas disini juga??” Tanya Bomi antusias.

 

“ne aku disini. Minho yang mengajakku.” Ucap Young Wol tersenyum dan menggampit lengan Minho.

 

“jinja?? Wahh sepertinya ada kemajuan dengan kalian berdua.” Ucap Bomi.

 

“a-anio..” Ucap Minho kikuk.

 

“kyaa oppa..” Ucap Young Wol kesal dan melepaskan pelukan di lengan Minho terlepas.

 

“sudahlah Minho-ya jangan seperti itu terhadap dia. Nanti kau akan menyesal.” Ucap Bomi sedkit menggoda.

 

“aishh sudahlah jangan dibahas lagi. Dan lagipula apakah kau dan Jong Woon hubungannya semakin membaik.?” Tanya Minho dan balik menggoda Bomi.

 

“hubungan kami semakin membaik “ uacp Yesung baru saja datang dan merangkul bahu Bomi santai.

 

“aishh apa-apaan kau ini. Jangan sembarang merangkulku.” Ucap Bomi sinis dan menjauhkan tangan Yesung dari bahunya.

 

“kau adalah tunanganku. Apa salahnya aku lakukan hal itu??” ucap Yesung santai dan semakin membuat Bomi mendecak kesal.

 

“sudahlah Bomi. Aku dan Minho saja tidak apa-apa seperti ini.” Ucap Young Wol dengan menunjukkan tangan Minho yang melingkar di pinggangya.

 

“aishhh.. Bomi sebentar lagi kita akan jalan. Kita akan mengadakan konvoy bersama. Apa kau ingin ikut??” tanya Minho pada Bomi.

 

“jinja?? Wahh aku ingin sekali ikut. Tapi aku takut dicari oleh Eomma dan Appa jika pulang telat. Karena aku hanya meminta izin ingin bertemu dengan Jong Woon.” Ucap Bomi lesu.

 

“tenang saja. Aku akan bertanggung jawab dengan semua ini. “ ucap Yesung. Dengan cepat Bomi menatap Yesung.

 

“benarkah?? Huaa betapa senangnya aku. “ ucap Bomi tersenyum gembira.

 

“yasudah kajja.. kita akan segera berangkat.” Ucap Minho.

 

“tunggu.. aku naik apa untuk mengikuti konvoy itu? aku tidak membawa Vespa?” ucap Bomi.

 

“pakai punyaku saja. Aku akan bersama Minho.” Jawab Young Wol dan memberikan kunci Vespa nya.
“okey.. lalu apa yang akan kau lakukan jika aku pergi Konvoy??” tanya Bomi melihat kearah Yesung.

 

“aku? aku akan ikut denganmu.”

 

“caranya bagaimana??”
“aku akan satu motor denganmu. Kau akan yang mengendarai motor itu.”

 

“Mwo?! Aku tidak mau.”

 

“jika kau tidak mau. Resikonya kau akan dimarahai oleh orangtuamu karena pulang tanpa ada aku disisimu.”  Ucap Yesung mengancam Bomi. Dan seketika raut wajah Bomi langsung berubah.

 

“baiklah baik.. kau akan satu motor denganku.” Ucap Bomi pasrah.

 

Bomi dan Yesungpun berjalan kearah Vespa berwarna pink milik Young Wol. Mereka berdua menaiki Vespa itu dengan sedikit canggung.

 

“Kajja Jaemi-ya..” Ajak Minho yang berada disamping Bomi dan Yesung yang sudah siap untuk acara konvoy vespa itu.

 

“ne..” Jawab Bomi semangat. Dan dengan penuh semangat dia mulai menyalakan motornya dan dengan cepat. Namun karena itu hampir saja Yesung yang tidak berpegangan dengan apupun hampir saja terjungkal jika saja dia tidak langsung memegang baju yang dipakai Bomi.

 

“kyaa kenapa kau menarik bajuku?!!” ucap Bomi kesal saat dia mulai menjalankan motornya dan merasa jika Yesung menarik bajunya.

 

“karena kau mengegas terlalu mendadak. Dan sedangkan aku tidak berpegangan pada apun dan hampir saja aku terjatuh. Jika aku terluka apa kau mau mengobatinya eoh?!” ucap Yesung balik kesal.

 

“aisshshhhh” desis Bomi kesal.

 

“huaaa aku sungguh merindukan suasana malam seperti ini. Jalan-jalan dengan vespa dan berkumpul bersama dengan pecinta Vespa” ucap Bomi sangat senang. Dia mengendarai motornya dan sesekali melihat sekelilingnya yang banyak Vespa berkonvoy mengelilingi kota Seoul pada malam hari.

 

Yesung hanya dapat tersenyum melihat Bomi yang terlihat sangat bahagia.  Namun hatinya masih terasa takut. Takut jika Jaemi tidak akan memilihnya dan menjauhkan dirinya.

 

…………………………

 

“gomawo untuk malam ini Jong Woon-ah” Ucap Bomi sedikit membungkukkan diri setelah Yesung mengantarnya pulang dan menjelaskan pada kedua orangtua Bomi bahwa dia berjalan bersama.

 

“ne.. jangan tidur terlalu malam. Tidurlah sekarang juga.” Ucap Yesung lembut dan memamerkan senyumannya itu.

 

“eoh.. ne.. ne Jong Woon-ah” ucap Bomi kikuk.

 

“yasudah aku pulang dulu. Jaljayo Bomi-ya” Ucap Yesung.

 

Cupp’

 

Dengan cepat Yesung melarikan diri menuju motornya setelah berhasil mencium sekilas pipi Bomi. Sedangkang Bomi yang terkejut hanya memegangi pipinya yang dicium Yesung dan ada semburat merah yang ada pada pipinya itu.

 

_TBC_

 

 

Wahhhh semakin gaje nihh ff..

dimohon RCL nya..
mianhae kalo masih ada typo..

 

 

Tinggalkan komentar